Thursday, June 20, 2013

Rindu Tak Bertuan

Hujan itu romantis. Hujan selalu punya ceritanya sendiri; penuh misteri dan teka-teki. Hujan bisa membuatmu jatuh cinta, tetapi hujan juga bisa membuatmu galau setengah mati. Hujan itu seperti mesin waktu, membawa ingatanmu menuju kenangan masa lalu.

"Aku suka aroma petrichor."
"Kenapa?"
"Tidak tahu. Aku merasa tenang setiap kali aku mencium aromanya."

Ya, aroma petrichor adalah aroma yang dikeluarkan oleh tanah ketika hujan telah berhenti menetes. Sangat menenangkan. Sangat membuat nyaman. Hingga terlena dan membiarkan pikiranmu terobrak-abrik oleh kenangan masa lalu. 

"Kenangan tidak punya nyawa, kecuali orang yang punya kenangan itu membangkitkannya kembali." -diazmora

Tapi kenyataannya, tanpa dibangkitkan kembali, kenangan itu selalu hadir secara tiba-tiba dan tidak terduga. Tanpa aku minta pun, kenangan itu selalu memenuhi pikiran setiap kali hal yang bersangkutan dengannya terlintas di hadapanku. Setiap tanggal, setiap tempat, dan setiap suasana memiliki kisahnya sendiri. Kisah yang tidak akan pernah hilang, kisah yang tidak akan pernah lekang. Kisah yang suatu saat akan kembali lagi dan mengobrak-abrik hidupmu untuk yang kesekian kalinya. Setiap kali kenangan tersebut datang membayang, siapa yang akan bertanggung jawab atas perasaan rindu yang mengikuti ini? Rindu ini memang tak bertuan, sayang.

Sebagian orang menganggap, cara melupakan masa lalu adalah dengan jatuh cinta lagi. Tetapi itu salah, buat apa jatuh cinta hanya karena kamu butuh pundak sebagai pelarian dari masa lalumu? Bukankah sebuah perasaan harusnya hadir tanpa paksaan? Bukankah sebuah cinta harusnya utuh dan bukan setengah-setengah? Harusnya, ya memang harusnya.

No comments:

Post a Comment