Thursday, February 26, 2015

Saya Punya Seorang Teman

Saya punya seorang teman.
Kami sudah dekat sejak awal masuk sma.
Dia bercerita banyak ke pada saya tentang gadis pujaan hatinya.
Saya ingin bercerita juga tentang lelaki pujaan hati saya.
Tetapi saya malu.
Saya memillih diam dan mendengarkan ceritanya saja.

Saya punya seorang teman.
Sekarang dia sudah bahagia dengan gadis pujaan hatinya.
Dia menghubungi saya kemudian membagi kebahagiaanya.
Saya kira setelah bahagia dengan gadis itu, dia lupa dengan saya.
Ternyata dia tidak lupa dan kami masih bisa berteman.

Saya punya seorang teman.
Dia sudah berpisah dengan gadis pujaan hatinya.
Dia menghubungi saya.
Kemudian saya mengatakan bahwa saya dekat dengan laki-laki lain.
Dia diam.
Kemudian pergi.

Saya punya seorang teman.
Kami berpisah sejak saat itu.
Dia sering menghindari saya.
Dia bilang, dia juga sudah dekat dengan gadis lain.
Dia aneh.

Saya punya seorang teman.
Kami hilang kontak lebih dari setahun.
Saya tidak pernah bertanya kabar.
Pun dia.

Saya punya seorang teman.
Kami bertemu lagi di malam ulang tahun teman dekat saya.
Tetapi dia tidak menyapa.
Mungkin dia lupa.

Saya punya seorang teman.
Dia menghubungi saya kembali.
Dia bertanya kabar.
Saya jawab saya baik-baik saja.
Ternyata dia tidak benar-benar lupa.

Saya punya seorang teman.
Matanya teduh.
Hidungnya mancung.
Kumisnya tipis.
Jari-jarinya eksotis.

Saya punya seorang teman.
Ahmad Zainal Abidin namanya.
Dia bilang dia sedang berulang tahun hari ini.
Jadi saya membuatkan puisi ini untuknya.

Saya punya seorang teman.
Saya jatuh hati dengannya.
Sejak awal masuk sma.

No comments:

Post a Comment