Friday, January 3, 2014

Selalu Begitu

Setiap kali aku ingin menulis, aku selalu diliputi perasaan yang entah. Bahkan kopiku sering kali dingin tersapu oleh angin. Lalu aku meneguknya seperti mabuk bir, dan tertidur. Selalu begitu.
Setiap kali aku ingin menulis, aku selalu diliputi perasaan yang entah. Bahkan jemariku kaku dan diam membatu. Pikiranku kosong, dan aku memilih tidur. Selalu begitu.
Setiap kali aku ingin menulis, aku selalu diliputi perasaan yang entah. Bahkan angin malam tidak lagi bersahabat seperti dulu. Aku takut, dan memilih tidur. Selalu begitu.
Setiap kali aku ingin menulis, aku selalu diliputi perasaan yang entah. Bahkan bintang di langit tidak lagi selucu kelihatannya. Aku cemburu, dan memilih tidur. Selalu begitu.

No comments:

Post a Comment