Friday, January 3, 2014

Selalu Begitu

Setiap kali aku ingin menulis, aku selalu diliputi perasaan yang entah. Bahkan kopiku sering kali dingin tersapu oleh angin. Lalu aku meneguknya seperti mabuk bir, dan tertidur. Selalu begitu.
Setiap kali aku ingin menulis, aku selalu diliputi perasaan yang entah. Bahkan jemariku kaku dan diam membatu. Pikiranku kosong, dan aku memilih tidur. Selalu begitu.
Setiap kali aku ingin menulis, aku selalu diliputi perasaan yang entah. Bahkan angin malam tidak lagi bersahabat seperti dulu. Aku takut, dan memilih tidur. Selalu begitu.
Setiap kali aku ingin menulis, aku selalu diliputi perasaan yang entah. Bahkan bintang di langit tidak lagi selucu kelihatannya. Aku cemburu, dan memilih tidur. Selalu begitu.

Wednesday, January 1, 2014

Aku Berharap 2014 Selalu Berpihak Padamu

Awalnya, aku berniat menghabiskan malam tahun baru kali ini di Pantai Klayar. Tetapi sejak siang tadi, hujan mengguyur rata kota Jogja. Rintiknya memang tidak begitu deras, tetapi cukup awet hingga menjelang malam pergantian tahun nanti—pikirku. Aku sempat kebingungan ketika ada tawaran untuk menghabiskan malam di kota susu, atau berkumpul bersama teman-teman. Dan pada akhirnya aku memilih rumah; tempat persinggahan yang tidak pernah berubah. Menikmati rindu terakhir pada bulan yang paling akhir. Dalam hujan yang penuh kesyahduan. Dalam malam yang kian temaram. Dalam dinginnya bulan Desember. Dalam Jogja, yang sedang berduka cita.

2013; terima kasih telah mengajarkanku banyak hal. Terima kasih telah membuatku tahu bagaimana rasanya menjadi putri dalam cerita dongengnya sendiri saat aku bertemu denganmu. Terima kasih telah membuatku tahu bagaimana rasanya bumi berhenti berotasi saat kamu tersenyum padaku. Terima kasih telah membuatku tahu bagaimana rasanya merkuri yang mendidih saat kamu menatapku. Terima kasih telah membuatku tahu bagaimana rasanya cemas yang teramat sangat saat sesuatu yang buruk menimpamu. Terima kasih telah membuatku tahu bagaimana rasanya kehilangan saat jarak menjadi pihak ketiga, antara aku dan kamu. Terima kasih telah membuatku tahu bagaimana rasanya menjadi pecandu rindu dan pemabuk aromamu.

Pada tahun baru ini, aku hanya meminta 12 hal ke pada Tuhan yang Maha Segalanya. Aku berharap langit Januari selalu menemanimu tertawa walaupun banyak masalah yang datang menghadang. Aku berharap langit Februari selalu menerangi setiap jalan baik yang kau tempuh. Aku berharap langit Maret selalu mengiringi setiap langkahmu. Aku berharap langit April selalu menjadi tempat bersandar setiamu. Aku berharap langit Mei selalu menjadi rumah bagimu. Aku berharap langit Juni selalu menampung keluh kesahmu. Aku berharap langit Juli selalu menjadi teman sahur dan bukamu. Aku berharap langit Agustus selalu mengamini setiap doa-doamu. Aku berharap langit September selalu menjadi penghibur laramu. Aku berharap langit Oktober selalu menjadi penghapus airmatamu. Aku berharap langit November selalu mendoakan setiap hembus nafasmu. Aku berharap langit Desember selalu mengajarkan arti hidup padamu.

Aku berharap, 2014 ini selalu berpihak padamu.