Tuesday, July 2, 2013

Aku Bebas

Tiga hari kedepan aku akan duduk di ruangan ini. Mendengarkan seorang pembicara bersama 16 orang partner lain dengan variasi gen yang ada, termasuk usia. Aku merasa aku paling muda, usiaku baru saja menginjak enam belas tahun, tetapi saat ini berada di CD Bethesda untuk mengikuti Pelatihan Konseling dan Intervensi Psikologi Dasar. How lucky :)))
Hari pertama, cukup membuatku berkali-kali berkata "kayanya emang salah deh ikut kegiatan ini, yang lainnya udah pengalaman, lha sini kopong banget gatau apa-apa." Awal pertemuan kami ada kontrak belajar dan juga disuruh menuliskan harapan untuk 3 hari kedepan setelah mengikuti kegiatan ini. Aku bingung. Aku merasa sangat kopong. Jangankan untuk mengerti materi, untuk sekedar mencerna apa yang dikatakan pembicara saja susah haha-_- dan tanpa pikir panjang aku lalu menuliskan harapanku di kertas berwarna kuning: nggak pahpoh. Hanya dua kata memang :)))
Hari kedua berjalan biasa saja, dan aku sudah mulai terbiasa. Ada beberapa praktek yang aku lakukan di sana. Ketika aku menjadi konseli, entah kenapa aku bisa menceritakan masalahku yang sebegitu rumit kepada mereka yang baru saja aku kenal. Aku meluapkan segala unek-unek yang selama ini membayangi pikiran. Semua orang memang butuh tempat sampah. Yang selama ini disembunyikan di balik topeng juga suatu saat akan butuh pelampiasan untuk membuang sampah-sampahnya. Hakikatnya memang manusia membutuhkan orang lain untuk berbagi cerita canda tawa suka duka dan luka. 
"Cinta itu harus memiliki. Kalo enggak itu namanya cuma perasaan." -Someone.
Tetapi disaat itu pembicaranya mengatakan bahwa kita tidak membutuhkan suatu objek untuk menujukkan keberadaan kita. Dengan atau tanpa dia, kita masih bisa mencintainya. Cinta itu tulus, tanpa sebuah alasan, tanpa rasa pamrih yang mendalam. Tetapi jangan menaruh perasaan terlalu dalam, karena jika bahagianya bersama orang lain, maka kita tidak terlarut-larut dalam kesedihan.
Hari ketiga, aku mendapatkan pelajaran baru lagi. Ini kali pertama aku melakukan sebuah meditasi. Lama sekali. Pertama kali aku memejamkan mata, kepalaku terasa sakit, semua masalahku tergambar di pikiran, berotasi tanpa arah dan tujuan. Semakin lama, kepalaku merasa agak baikan. Masalah yang tadinya memenuhi otak kini berubah menjadi pikiran bahagia tentang hal yang aku suka. Gunung. Laut. Teater. Puisi. Kata. Salsa. Ah :"). Ketika aku membuka mata, aku serasa terbangun dari sebuah ketidaksadaran yang cukup lama. Pikiranku seperti kembali nol. Seperti awal dulu. Aku tidak merasa terbebani lagi dengan semua masalah yang tiap hari bercumbu memenuhi pikiranku. Aku bebas.

Yogyakarta, 28 29 30 Juni 2013.
Terimakasih untuk 3 hari luar biasa ini.
Warmly,

Alfu.

No comments:

Post a Comment